Naposo naimarata dan Naposo situmorang sipitu ama |
Limbongson - Suku batak terkenal dengan adat istiadatnya, demikian juga nasihat-nasihat yang disebut poda tetap dilestarikan hingga ke anak cucu. Namun perkembangan zaman, masuknya budaya luar dan kebiasaan-kebiasaan perkotaan tanpa disadari mengikis sedikit demi sedikit adat istiadat batak tersebut.
Naposo Situmorang Sipitu Ama yang telah berdiri selama tujuh tahun kini masih eksis dikota medan. Baru-baru ini Naposo Naimarata Medan yang baru saja terbentuk menyambangi sekretariat Naposo Situmorang Sipitu Ama di jalan turi.
Baca juga Punguan Naposo Naimarata Medan
Sebagai generasi muda suku batak, wajib lah menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya batak. Apalagi masih banyak muda-mudi suku batak diperkotaan yang kurang memahami silsilah (tarombo) batak, demikian juga panggilan-panggilan antara satu marga dengan marga yang lain.
Seseorang orang tua laki-laki yang semarga dengan Ibu kita adalah "TULANG", Seorang pemuda laki-laki yang semarga dengan Ibu kita adalah "LAE", dan Seorang wanita muda atau gadis yang semarga dengan Ibu kita adalah "PARIBAN".
Masih banyak sebutan panggilan dalam suku batak dan ini bukan asal panggilan, namun berkaitan dengan marga yang memanggil dan marga yang dipanggil. Hal ini adalah bagian dari adat istiadat budaya batak sehari-hari.
Pemuda sebagai generasi penerus dipandang perlu bersatu dan saling belajar dalam hal mempelajari dan sekaligus mempertahankan adat budaya batak tersebut.
إرسال تعليق
Silahkan beri komentar...